SONYBOLA

Jangan Sering Berteriak Atau Memarahi Anak Karena Berdampak Buruk Bagi Anakmu


Kyle Cerpen - Jika kamu bertanya kepada seorang ibu, kapan masa anak kamu paling tenang? Pasti mereka akan menjawab setelah anak lahir, karena anak itu hanya bisa makan kemudian tidur, saat saat itulah masa-masa anak paling tenang.

Segala sesuatu semakin tidak terkendali ketika anak-anak tumbuh dewasa, namun kesabaran orang tua juga semakin terbatas. Terkadang ibu akan berteriak memarahi anaknya, namun langsung menyesal setelahnya. Lagipula, anak itu adalah manusia juga, dia juga punya pemikirannya sendiri, mengapa dia harus selalu melakukan segala sesuatu sesuai dengan apa yang aku harapkan?


Mungkin kamu akan memberitahu kepada dirimu, hari ini kamu marahnya kelewatan, lain kali kamu tidak akan lagi melakukan hal yang sama. Tapi, tahukah kamu apa yang anak rasakan ketika kamu sedang memarahi mereka.

Untuk menjawab masalah ini, ada seorang guru yang menggambar perasaan anak sehingga lebih dapat dimengerti. Gambar-gambar ini dibuat menjadi buku dan telah memenangkan penghargaan dan mendali di Jerman. Jumlah pembacanya bahkan sampai miliaran orang loh.

Hari ini, Ibuku tiba-tiba marah, ia langsung datang dan teriak dihadapanku








Seluruh tubuhku terasa terpisak, aku sangat kaget dan merasa ketakutan.










Kepalaku terbang ke alam semesta










Perutku Jatuh Ke Laut
Sayapku jatuh ke hutan tropis.










Mulutku ada di pengunungan.










Ekorku seperti misteri di jalanan.










Aku hanya meninggalkan sepasang kaki.... lari ayo lari....
Aku ingin teriak, tapi tidak ada mulut.
Aku ingin mencari, tapi tidak ada mata.
Aku ingin terbang, tapi tidak ada sayap.
Lari.... ayo lari.... sampai tiba di gunung sahara, aku merasa lelah.

Saat ini, ada bayangan besar yang menutupi aku.











Ternyata bayangan itu adalah ibu saya yang sedang marah telah mendatangi saya, Dia telah mengumpulkan bagian-bagian itu untuk mengembalikannya kembali.









Akhirnya kutemukan kakiku.
















Maafkan Aku, Kata sang ibu yang sedang marah. Kami pun pulang dengan kapal.










Ceritanya pun berakhir disini.

Terkadang, seorang ibu yang marah akan berkata kepada anaknya, Jika kamu punya adik, aku pasti tidak akan teriak seperti ini. Ada juga anak yang menangis ketika ibu sedang teriak dan berkata, Bu, lembutan dikit dong.
















Sebenarnya, banyak orang yang tidak mengerti betapa pentingnya dampak keluarga terhadap anak. Jika ibu dan ayahnya suka marah, maka kedepannya anak juga akan suka marah. Jika para orangtua yang suka melampiaskan suasana hati yang buruk dan terbiasa mengunakan cara berkomunikasi seperti ini, tanpa sadar anak juga akan melakukan hal yang sama ketika dewasa.











Ibu Boleh mencoba dan memberitahu anak hal ini, Jika ibu berteriak ketika memarahimu, tolong beritahu ibu untuk bersikap lebih lembut. Memang, proses perubahannya tidak gampang, tapi kamu akan perlahan berubah, bahkan mood sendiri juga akan membaik.













Bagaimana cara orangtua memperlakukan anak, maka itulah yang dilakukan anak ketika beranjak dewasa. Sebagai ibu, kita harus dapat mengendalikan emosi dan memberitahu anak bahwa berteriak tidak dapat menyelesaikan masalah. Amarah tidak dapat menyelesaikan masalah.











Sebaliknya, ketika kamu berkomunikasi dengan orang lain ketika marah, juga tidak seburuk yang dipikirkan. Jangan lupa, dampak ketika orangtua marah itu sangat besar. Seperti pinguin dibuku, ketika orangtua marah, badan anak terasa terbelah, bahkan tidak ada tempat yang aman untuk bersembunyi. Anak akan merasa ketakutan, tidak berdaya, seolah-olah dunia ini hancur.













Intinya, anak akan meniru pola orangtua untuk bergaul dengan teman, setelah dewasa, ia tanpa tidak sadar juga akan bersikap seperti orangtuanya.













Manusia memang tidak mungkin tidak marah, jikalau kamu marah pun jangan lupa untuk minta maaf kepada anakmu. Katakan kepadanya, meskipun ibu marah, bukan berarti kamu tidak baik, bukan berarti itu tidak mencintaimu.

Pada saat yang sama, kamu juga belajar bagaimana mengendalikan emosi, jangan sampai api amarah masuk ke dalam kehidupanmu.

Jadilah Orangtua yang baik dan berikan anak contoh yang baik.

0 Response to "Jangan Sering Berteriak Atau Memarahi Anak Karena Berdampak Buruk Bagi Anakmu"

Posting Komentar