SONYBOLA

Suami kecelakaan Sebelum Aku Melahirkan Bayi Kami


Kyle Cerpen - Aku adalah seorang wanita yang bisa dibilang cukup berbahagia. Di usiaku yang masih muda, aku menikah dengan seorang pria yang sangat baik. Orangtuanya, yang juga berarti mama mertuaku juga sangat baik. Tidak lama setelah menikah, aku juga dianugerahi seorang anak. Kehidupanku sampai saat itu terlihat sangat baik.

Papa dan mama mertua baiknya bukan main. Mama merawat dan menjagaku sama seperti anaknya sendiri. Papa mertua yang adalah kepala desa juga sering membawakan buah saat beliau selesai bekerja. Papa bahkan tidak akan ragu-ragu untuk membantuku saat aku sedang ngidam, Waktu suamiku masih hidup, saat dia bekerja, appa dan mama yang menemaniku di rumah, berbelanja, makan siang, bahkan berjalan-jalan. Rasanya walaupun aku sudah di tinggalkan orangtuaku, aku dihadiahkan orangtua yang baru.


Tapi sayangnya, kehidupanku yang sempurna dipecahkan dengan kematian suamiku karena kecelakaan mobil. Saat itu, aku baru berumur 22 tahun dan aku merasa sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tapi demi putri kami, aku pun berjuang untuk hidup. Saat itu, putriku belum lahir. Beberapa orang mengatakan supaya aku mengaborsi anak ini tapi aku tidak rela. Tentu saja, papa dan mama mertuaku juga agak sedih ketika aku menanyakan hal ini. Terlebih lagi, suamiku adalah anak satu-satunya milik mereka. Aku tidak bisa memutuskan garis keturunan yang sudah ada di dalam perutku ini. Aku pun memutuskan untuk melahirkan putri kami.

Lagipula, kurasa aku tidak bisa mencintai pria lain selain suamiku. Aku mau melihat anak kami tumbuh besar dan menjadi anak yang hebat. Saat anak kami lahir, papa dan mama mertuaku memberikan uang hadiah, katanya supaya aku bisa merawat anak ini, menjaga dan membelikan segala kebutuhannya. Saat masa pemulihan, mama mertuaku yang terus menjagaku sampai aku sehat kembali. Papa mertua tentu saja perannya tetap tidak berubah, beliau tetap sangat baik. Akhirnya, saat anakku berumur 1 tahun, mama mertua memanggilku dan memberikan selembar kartu.


Mama berkata, Nak, terima kasih ya kamu sudah rela melahirkan anak ini. Aku senang bisa punya anak seperti kamu. Di dalam amplop ini ada uang sekitar 200 Juta. Asuransi dari suamimu jumlahnya 300 Juta, 100 Juta kami ambil untuk mengurus proses pemakaman suamimu, kami tidak mengambil sepeser pun, ini semua punya kamu. Kalau kamu mau menikah lagi, aku ngak keberatan.

Kamu masih muda, masa depan kamu masih panjang. Kalau kamu mau bawa anak ini, bawalah. Jangan lupa untuk melihat kami sesekali. Kamu jangan khawatir soal uang, kami akan tetap mengirimkan uang ke kamu setiap bulan. Kalau kamu ngak mau bawa anak ini, kamu juga boleh meninggalkan dia dengan kami.


Mendengar itu semua, aku langsung menangis. Aku tidak akan pernah tega meninggalkan mama dan papa mertuaku. Mereka sudah seperti orangtuaku sendiri selama ini. Aku tidak bisa meninggalkan mereka.

0 Response to "Suami kecelakaan Sebelum Aku Melahirkan Bayi Kami"

Posting Komentar