SONYBOLA

Menyelamatkan Pengemis Yang Mencuri Makanan *Dibalas dengan kebaikan Pengemis*


Kyle Cerpen - Ketika itu suasana duka menghampiri keluarga Tie Niu. Tie Niu sendiri tidak berani melihat ke arah peti mati ibunya, karena ia takut ia tak kuat menahan air matanya.

Tie Niu melihat ke anaknya yang bernama Xiao Bao, Xiao Bao terlihat berlutut sampai menangis dan terus memanggil neneknya di depan peti mati. Harinya pasti sangat sakit dan kehilangan, karena selama ini Tie Niu terlalu sibuk bekerja sehingga jarang pulang ke rumah dan membuat Xiao Bao lebih sering bersama neneknya.

Tie Niu ingat ibunya adalah seorang ibu yang baik, terlebih lagiketika istrinya meninggal, Xiao Bao jadi sering ditutupkan ke neneknya, agar Tie Niu lebih tenang ketika bekerja.

Selama beberapa hari mengurus pemakaman ibunya, Tie Niu menjadi tidak nafsu makan, tidur juga tidak nyaman. Ia takut ketika ia menutup matanya, ibunya hilang.

Ketika hari pemakaman, tiba-tiba muncul seorang wanita bernama Chun Mei, pakaiannya compang camping layaknya seorang pengemis. Orang yang mengenalnya bertanya, Kamu lagi sudah kamu jangan buat masalah.


Tolong, saya mohon ijinkan saya mengantarkan Li Po untuk terakhir kalinya, ia adalah penyelamat saya dan selamanya saya akan selalu ingat, jawab Chin Mei sambil menangis.

Tie Niu yang juga berada disana bertanya, Siapa kamu?

Chun Mei belum menjawab, orang desa tadi langsung berkata, ia adalah pencuri, beberapa waktu yang lalu ia mencuri makanan.

Mendengar itu membuat Chun Mei menundukkan kepalanya, Ya, saya memang pernah mencuri, dan saya ingat ketika itu Li Po menyelamatkan saya dan membawa saya ke rumahnya. Ia juga memberiku semangkuk mie. Saya akan selalu ingat kebaikannya.

Tie Niu pun mulai mengerti dan membuatkan Chun Mei ikut membawa peti mati bersama rombongan. Namun setelah peti mati diletakkan, tiba-tiba Chun Mei pingsan dan tidak sadarkan diri. Melihat hal itu, Tie Niu langsung membawa Chun Mei ke rumah sakit.


Dokter mengatakan bahwa Chun Mei menderita penyakit yang cukup parah dan harus segera ditangani, namun membutuhkan biaya yang cukup besar. Hal ini membuat Tie Niu berpikir sejenak, ia ingat kata-kata ibunya. Anakku kamu harus ingat kita boleh tidak memiliki uang, tapi kita harus tetap memiliki kemurahan hati, karena kemurahan hati lebih berharga dibandingkan dengan uang.

Tie Niu pun akhirnya memutuskan untuk membiayai operasi Chun Mei setelah Chun Mei pulih, Chun Mei merasa sangat bersyukur, ia kemudian berlutut dan berterima kasih kepada Tie Niu. Tie Niu kemudian mengatakan bahwa Chun Mei tidak perlu seperti itu, dan ia menyuruh Chun Mei belajar suatu keahlian agar bisa menghasilkan uang sendiri dan merawat diri sendiri.

Setelah itu, Tie Niu kembali ke desanya.

Keesokan harinya, Chun Mei datang ke rumah Tie Niu, ia menangis dan berkata. Kalian adalah orang-orang yang baik, saya akan membalas kebaikan kalian, saya juga tidak masalah jika harus bekerja berat.

Tidak, tidak perlu membalasnya, kamu baik saja, kata Tie Niu sambil melambaikan tangan agar Chun Mei pergi, Namun Chun Mei malah menangis dan berlutut. Hal ini membuat Tie Niu tidak tega dan membiarkan Chun Mei untuk tinggal dan bekerja di rumahnya.

Dan ternyata Chun Mei benar-benar rajin dan bekerja keras. Ia memasak setiap hari, mencuci pakaian, mengatur rumah dan sebagainya.



Melihat ketekunan dan kerja keras Chun Mei, Tie Niu pun memberikan gaji untuknya sebesar 400 Ribu Rupiah setiap bulannya, tapi Chun Mei menolaknya. Meski begitu, Tie Niu tetap memaksa agar Chun Mei mau menerimanya.

Beberapa tahun berlalu, ketika Tie Niu sedang bekerja, tiba-tibe terjadi kebakaran di rumahnya karena Xiao Bao yang masih kecil bermain korek api. Chun Mei langsung dengan segera menyelamatkan Xiao Bao. Namun sayangnya, Chun Mei sendiri malah tidak selamat.

Ketika Tie Niu pulang ke rumahnya, ia kaget dengan apa yang ia lihat. Ia masuk dan menemukan Xiao Bao sedang menangis, dengan Chun Mei yang sudah tidak bernyawa.

Sampailah pada hari pemakaman Chun Mei, tiba-tiba ada sebuah mobil yang datang dan dari mobil terlihat sepasang suami istri yang sudah tua. Mereka mengatakan bahwa mereka mencari orang dengan nama Chun Mei. Tie Niu yang mengetahuinya langsung mendatangi kedua orang itu dan dengan berat hati ia mengatakan bahwa Chun Mei sudah meninggal. Ia kemudian bercerita segala hal tentang Chun Mei kepada mereka.

Ternyata suami istri itu adalah orangtua Chun Mei, mereka berkata sambil menangis di depan makam Chun Mei, Ibu tidak menyangka kami baru bisa menemukanmu sekarang, semua ini salah kami sebagai orangtua karena memaksamu untuk menikah dengan orang lain sehingga kamu kabur dari rumah.


Kedua orangtua Chun Mei berterima kasih kepada Tie Niu karena selama beberapa tahun terakhir ini ia telah menjaga Chun Mei, bahkan menyembuhkan penyakit Chun Mei. Mereka kemudian memberikan uang 135 Juta Rupiah kepada Tie Niu sebagai ucapan terima kasih.

Tie Niu tidak mau menerima uang itu, tapi orang tua Chun Mei terus memaksa, bahkan sampai hampir berlutut agar Tie Niu mau menerimanya.

Tie Niu pun juga masih sering berkunjung ke makan Chun Mei, ia merasa bahwa Chun Mei adalah penyelamat bagi anaknya.

Dari kisah ini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa kebaikan yang tulus pada akhirnya akan memberikan kebaikan juga di dalam hidup kita.

0 Response to "Menyelamatkan Pengemis Yang Mencuri Makanan *Dibalas dengan kebaikan Pengemis*"

Posting Komentar